Diluar ribuan tetesan hujan masih asik menari, mereka terlihat begitu menikmati percikan-percikan yang terjadi ketika kejatuhan mereka ketanah...yaaa, langit seperti sedang menangis tak mau berhenti saat ini..
Jam dinding yang terpaku di bentangan dinding berwarna putih itu memberitahukan kalo saat ini malam sudah sangat larut, tepatnya pukul 12 malam..tetapi 2 kelopak mata ini seperti sulit terpejam.
Pikiran , otak, mata, dan perasaan seperti memiliki sambungan yang sama malam ini..otak bekerja dua kali lebih posesive dari biasanya, sangat tidak wajar.
Telepon genggam yang sudah penuh dengan hiasan ala anak gadis remaja itu seperti tak mau lepas dari tangan ini.
“Kamu sekarang dimana?”
“Kenapa tidak memberi kabar?”
“apa yang kamu lakukan?”
“jangan-jangan terjadi sesuatu denganmu?”
Pertanyaan-pertanyaan itu seperti ingin segera meluncur dari mulut saya dan menuntut untuk mendapatkan penjelasan.
Tiba-tiba terdengar bunyi lagu “couting crows – accidentaly in love” nyaring terdengar....
Tanpa melihat kearah layar aku sudah bisa menebak siapa yang menelpon itu, karena lagu itu merupakan nada panggilan khusus untuk no telepon dia di phonebook telepon genggamku..
“hallo...kamu dimana?kenapa baru memberi kabar?” aku berseru dengan nada yang sudah sanngat jelas penuh kekhawatiran, sampai-sampai suarayang tercipta terdengar sedikit bergetar.
“maaf princess ku sayang..tadi handphone lowbate trus hujan jadi mampir berteduh sebentar..maaf yah!!” suara itu terdengar mencoba menenangkan mungkin karena dia menyadari saya sudah terlalu khawatir.
“oohhh...mandilah pakai air hangat lalu istirahat sana...” emosiku sudah mulai terkendali
“iya sayaang...kamu juga tidur yah, jangan lupa berdoa dan jangan terlalu khawatir, AKU MENCINTAIMU SELALU!!!” dia membalas perhatian yang berikan tadi.
“AKU MENCITAIMU JUGA sayaang!!” kata ini terucap sejurus kemudian telepon genggamku , ku letakkan kembali pada tempat yang seharusnya.
Mendengar suaranya dan mendapatkan kejelasan tentang keadaannya seperti obat penenang denga dosis tinggi, dan sampai saat ini jawaban itu belum dapat kutemukan..
Sudah setahun lebih sebulan kami menjalin hubungan, seminggu lagi hari valentine dan itu bertepatan dengan setahun dua bulan kami bersama.
Sejauh ini dia selalu punya caranya sendiri untuk membuat kadar cinta yang sedang bertumbuh didalam hatiku selalu berkembang naik dan seakan tak punya celah untuk mencari alasan tidak mencintaimu.
Dia tau caranya mencintaiku...dan aku takkan pernah mau kehilangan kenikmatan ini..
Tapi akhir-akhir ini dia seakan punya dunia sendiri dan tak ingin akku mengetahuinya, tapi sesungguhnya aku merasakannya...
Kami memang tidak tinggal satu kota, kamu juga hidup pada zona waktu yang berbeda, disini lebih cepat satu jam dari kota tempat dia mengejar ambisinya untuk menjadi seorang hakim.dia memillih untuk menyelesaikan studi strata satunya di kota bandung sedangkan aku lebih memilih tetap tinggal tinggal dikota tempat kita dibesarkan, aku lebih memilh menyelesaikan sarjana sastra ingrisku di manado.
Aku pernah bertanya alasan kenapa dia ingin menjadi seorang hakim, kenapa bukan pengacara saja..dan dia memiliki alasan tersendiri dengan itu, menurutnya hakim itu adalah profesi yang paling menantang,dimana kita dituntut untuk tidak hanya bekeja dengan otak, tapi juga harus mempertimbangkan juga dengan hati. Katanya dia kecewa melihat hukum dinegara ini yang lebih berpihak kepada mereka yang mempunyai power, dia ingin merubah paradigma buruk seperti itu, dan alasan kenapa dia tidak ingin menjadi seorang pengacara karena menurutnya pengacara itu tak beda jauh dengan “penjilat” karena ketika menghadapi sebuah kasus walaupun clientnya bersalah dia harus tetap membela mencari fakta yang dapat membebaskan walaupun sudah jelas bersalah.
Dan sebagai seorang pacar saya harus selalu mendukung apapun yang mnjadi kemauannya, selama itu yang terbaik buatnya.
“selamat hari valentine saya, 1 tahun 2 bulan telah berlalu dan telah kita jalani bersama tapi cintaku padamu takkan pernah berlalu..AKU MENCINTAIMU!!” aku mengirimkannya teks singkat lewat telepon genggamku.
tapi sampai dia tidak memberikan balasan,sedikit kecewa tapi aku berusaha untuk tidak berpikiran buruk tentangnya..
hari ini, hari senin dan aku mempunyai jadwal kuliah yang cukup padat, banyak tugas kuliah yang harus dikumpulkan hari ini..dan jam kuliahku sampai sore..
yaaaa, sepertinya hari kasih sayang kali ini aku lewati dengan belajar sajalah dan bonusnya tanpa kabar dan ucapan “happy valentine’s day” dari pacar..tugas-tugas kuliah dan jadwal yang padat ini tidak cukup membantu mengalihkan pikiran dan ingatanku tentang dia yang tidak memberi kabar.
Kadang aku suka bingung kenapa kebanyakan cewe-cewe suka banget stres ketika pacar memreka tidak memberikan kabar atau sekedar menggucapkan kata-kata yang sepertinya tidak terlalu penting itu. Tapi sebenarnya yang seperti itulah yang paling manis, ditengah kesibukan cowo masih bisa inget cewenya itu walaupun sepeleh tapi berartinya gak s embarangan. Menurut pengamatan saya sih seperti itu..
Aku melihat ke arah jam yang melingkar ditangan , jarum jam itu menunjukan pukul 5 sore, perkuliahan hari ini sudah usai, tapi dia belum memberi kabar atau ucapan yang aku harapkan terpampang di layar telepon genggamku dari tadi pagi.
Dari pada semakin dibuat pusig dengan pikiran-pikiran aneh itu aku memilih untuk mampir sebentar ke perpustakaan kampus untuk mencari buku-buku yang bisa membantuku menyelesaikan tugas yang baru diberikan sang ibu dosen pada jam kuliah terakhir tadi.
Keadaan kampus saat itu sunyi sekali, biasanya banyak mahasiswa yang suka duduk-duduk bercerita ataupun bercanda di area kampus yang menurut mereka nyaman untuk diubah menajadi tempat mereka berkomplot. Kurang tau juga alasan hari ini sunyi pastinya apa, mungkin karena ini hari valentine jadi banyak yang memilih jalan atau menghabiskan hari ini dengan pacar ataupun kerabat dekat mereka, waktu dikelas tadi juga, banyak teman sekelas yang kebburu pulang dan bolos jam terakhir, katanya sih mau siap-siap buat jalan. Seistimewa inikah hari valentine ini??
Tiba-tiba aku di kagetkan dengan suara musik “couting crowns – accidentaly in love” sontak apa yang saya lamunkan buyar..
“hallooo...princess dimana??” terdengar suaranya dari telepon genggamku.
“dikampus sayang..” tidak tau kenapa aku terangsang untuk tersenyum ketika menjawab pertanyaan itu.
“oohh,,jam segini masih dikampus??pulang jam berapa?” suaranya tegas.
“aku kulliahnya sampai sore, dan sekarang aku mau mampir ke perpustakaan mencari buku untuk tugas..kamu dimana sayang??”aku mencoba menjelaskan.
“aku dijalan mau pulang kerumah, yasudah nanti aku kabari kamu lagi yah..”
“tunguuu.........”
Dia sudah menutup teleponnya padahal aku belum selesai bicara...sudahlah mungkin dia sedang ribet nanti juga dia ngabarin...”aku mencoba menangkan diri”
Perpustakaan pun sunyi sekali,hanya ada dua orang ibu penjaga perpustakaan yang sedang asik bercakap sampai mereka mungkin tidak menyadari aku masuk ketempat itu.
Aku mulali menyusuri rak-rak buku itu dan mulai menerawang mencari-cari buku yang ada kaitannya dengan tugas menganalisis sebuah kasus yang baru diberikan sama ibu dosen yang tadi.
Pencarianku terhenti ketika telepon gennggamku pun kembali berbunyi, nada panggilan khusus itu bunyi lagi....
“kamu dimana??”
“masih diperppustakaan..kenapa sayang??”
“ohh yasudah, keluar ke parkiran sekarang aku di depan...”
“HAH...?! diparkiran??”
*tuuuutttttt...*
Teleponnya kembali terputus...
Tanpa pikir-pikir lagi aku bergegas keluar dari perpustakaan dan menuju ke parkiran, seperti sedianya parkiran tak terlalu ramai, hanya ada beberapa mobil saja yang masih terparkir, dalam keadaaan begini aku lebih leluasa mencari sosoknya.
Pandanganku berhenti pada sebuah mobil berwarna abu-abu dan mobil itu tidak asing untukku, aku langsung menghampiri mobil itu dan membuka pintu mobil.
“sayaaang kenapa gak beri tau dulu kalo mau kesini...”suaraku terdengar begitu manja
“sengaja, kalo kasi tau dulu gak special dong...” dia mengatakannya dengan raut wajah meledek.
“ihhh...sayang lain kali bilang-bilang dulu, nyebelin”
“sudaah sudaah, jangan marah yang pentingkan sekaranng aku sudah disini sama kamu..”dia mengatakannya sambil tersenyum manis.
Mana mungkin aku bisa marah...
Mana mungkin, bagiku ini hal yang paling manis sangat manis..
“kiita mau kemana??” suaraku terdengar bersemangat.
“sudah diam..ikuti saja “dia menjawab pertanyaanku.
Hari ini dia sangat manis, aku tak berhenti menatap wajahnya.
“sampai...ayo turun..”
“disini?? Yakiin??”
“iya disini...ayoo...”
Dia membawaku kesebuah restaurant yang biasanya menjadi tempat favorit pasangan-pasangan kekasih, karena suasana yang ditawarkan restaurant itu begitu romantis. Pemandangan laut yang langsung terpajang didepan mata, matahari yang mulai mempersiapkan diri untuk tenggelam karena sudah saatnya dia beristirahat dan berganti peran dengan bulan, lilin yang menyala di atas meja lengkap ditemani sekuntum mawar putih yang berdiri manis diatas meja..romantis sekali!
Kami duduk berhadapan, matahari yang mulai tenggelam disamping kami menghasilkan seutas siluet indah yang memantul..
Alunan barisan nada yang berbaris rapih membentuk irama lagu dalam lagu “be my lady – sandy canester” seakan melengkapi semua kesempurnaan ini...
“bagaimana?? Kamu senang kan ??”
“gak...biasa aja..”aku mencoba menyembunyikan perasaan tersanjung ini.
“ayoo...mengaku saja , jujur” dia terus menggodaku.
“iyaaa...iyaaa...senang..”aku tersenyum malu.
“awas yah besok besok ngomong kalo aku gak romantis...” dia tertawa.
Sesungguhnya tidak perlu melakukan hal seperti ini, cukup dengan mencintaiku dengan sungguh-sungguh itu adalah hal teromantis untukku.
Dia memegang tanganku dan mengucapkan kata yang dari tadi aku ingin dengar.
“selamat hari valentine sayang, maaf baru kali ini bisa membahagiakanmu, tahun lalu kita tidak merayakan ini bersama tahun ini aku sengaja ingin membuat sesuatu yang takkan kita lupakan, terima kasih karena 1tahun 2bulan terakhir ini kamu memberikan perhatian dan cinta kepadaku, serta kamu mau memaklumi keteledoranku...”
Suaranya terdengar begitu lirih, aku melihat kesungguhan disana, dan aku tak bisa mengelak lagi, aku sudah benar-benar jatuh cinta kepadanya..kepada dia yang serimg lupa memberi kabar, kepada dia yang sering ketiduran saat menelponku, kepada dia yang tak mau diganggu ketika sedanng sibuk, kepada dia yang selalu membuatku khawatir, kepada dia yang selalu membuat aku menunggu telepon darinya, dan kepada dia yang berhasil menyekap hatiku.....
Aku memberikannya sebuah korek api berbentuk kartu domino, aku tau dia perokok dan walaupun dia sudah berulang kali mengatakan ingin berhenti merokok sampai saat ini dia masih sulit terlepas dari itu. Dia bertanya kenapa korek ??? aku hanya tersenyum dan menjawab....
“korek ini aku berikan supaya setiap kamu merokok dan mencoba menyalakan api rokok mu kamu bisa mengingat aku, setidaknya kamu ingat kalo disini ada seseorang yang sedang menunggu kabar darimu dan menghawatirkanmu......”
Hubungan kami pun bejalan sampai sekarang meski memang sering adasedikit pertengkaran kecil, dan memang pertengkaran itu diperlukan itulah cara kita menguatkan hubungan dan cinta yang kita pelihara.
“AKU MENCINTAIMU DISETIAP KAMU MEMBACA TULISAN INI !!! “