Selasa, 05 November 2013

aku merindukan aku


Dua tahun telah berlalu , suasana baru , tahun yang baru , keadaan yang baru , kehidupan yang baru , tetapi hati masih sama , dia seperti betah dan tak pernah ingin beranjak dari sebuah kisah yang sudah usang. Entah apa yang dia inginkan , setelah kejadian 2 tahun yang lalu luka yang terlanjur tergores seperti tidak menemukan obatnya untuk sembuh.
Sebenarnya apa yang hati inginkan ?
Pertanyaan macam ini sudah sangat sering terlontarkan oleh mulutku sendiri , tapi tak pernah mendapatkan jawabannya sampai saat ini.
Entah kenapa hati ini masih saja terperangkap dalam kisah masalalu, kisah masalalu yang membuat banyak perubahan dalam hidupku. Tidak ada yang harus dipersalahkan , bukan kesalahannya jika dia begitu mudah melupakan cintanya dan kenangan kita , bukan juga kesalahan keadaan yang membuat semuanya sesulit ini, mungkin kesalahannya ada pada aku yang mencintainya dengan berlebihan.
Ya….berlebihan !
Sampai aku sendiri seperti tak mempunyai kekuatan untuk mengendalikannya.
Bodoh ??
Memang terlihat seperti orang bodoh, tapi begitulah kenyataannya terlalu pahit, sepahit kopi hitam yang slalu menemani kekelaman hati ini semenjak saat itu.
Mendalami ilmu management tinggi-tinggi pun tak menjamin bisa me-manage hati sendiri, semuanya memang tak segampang ilmu pengetahuan. Hati menjadi seperti benda asing yang terperangkap dalam 55kilogram daging mentah, asing dan tak tedeteksi.
Lama-lama aku menjadi kasihan dengan diri ku sendiri, aku kasihan melihat aku yang masih saja menangis karena merindukan sosoknya, kasihan melihat aku yang selalu meratap sendiri dalam lamunan kisah lalu, aku kasihan melihat aku yang mencari bahagia dalam segelas kopi hitam dan berbatang-batang rokok.
Seringkali aku merindukan senyumanku yang dulu, aku merindukan lemon tea yang dulu sangat kugemari, aku merindukan aku !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar